Sekilas akan menjelaskan tentang algoritma banker Nama
Banker dari Banker’s algorithm diperoleh dari fakta bahwa algoritma ini dapat
digunakan oleh bank untuk memastikan bank tidak akan mengalami kekurangan resource,
dalam hal ini uang nasabah. Dengan algoritma ini, bank dapat memastikan bahwa
ketika nasabah menarik uang, bank tetap pada kondis safe state. Jika
penarikan uang oleh nasabah tidak membuat bank keluar dari safe state (masuk
ke dalam unsafe state), maka penarikan dan akan diijinkan. Jika tidak,
nasabah harus menunggu hingga ada tambahan uang (deposit dari nasabah lain) di
dalam kas bank.
Banker’s algorithm adalah algoritma resource
allocation dan deadlock avoidance yang dikembangkan oleh Edsger Dijkstra.
Algoritma ini menguji tingkat keamanan dari kemungkinan deadlock dengan
melakukan simulasi berdasarkan jumlah maksimum resources dan kemudian
mengecek kondisi safe state terhadap semua kemungkinan kondisi deadlock dari
semua aktifitas yang berada dalam posisi pending, sebelum memutuskan
pengalokasian resource.
Algoritma Banker’s ini dijalankan
oleh sistem operasi ketika proses melakukan request resource.
Penghindaran terhadap deadlock dilakukan dengan menolak atau menunda
suatu request jika sekiranya penerimaan terhadap request tersebut dapat
membawa sistem dalam kondisi unsafe state. Berdasar algoritma ini,
ketika suatu proses masuk ke dalam sistem, proses ini harus memberikan jumlah
maksimum resource yang diperlukan dimana resource tersebut tidak
boleh melebihi total resource yang dimiliki oleh sistem. Selain itu,
ketika suatu proses mendapatkan resource yang diinginkan, proses
tersebut harus mengembalikan resource yang digunakan dalam jangka waktu
tertentu.
Agar algoritma Banker’s ini dapat
berkerja, harus ada tiga hal yang dimiliki/diketahui, yaitu:
- Jumlah resource dari tiap proses yang mungkin di request.
- Jumlah resource dari tiap proses yang sedang di pegang atau di gunakan (hold).
- Jumlah sisa resource yang dimiliki oleh sistem.
Resource hanya dapat diberikan pada suatu proses jika:
- request* ≤ max**, jika tidak set error, karena request melebihi jumlah klaim sebelumnya.
- request ≤ available***, jika tidak proses harus menunggu hingga resource yang diminta ada.
*request adalah jumlah resource
yang di request oleh proses.
**max adalah jumlah resource
yang sebelumnya sudah di klaim oleh proses. Seperti yang telah disebutkan di
awal, ketika masuk ke dalah sistem, proses harus memberikan jumlah maksimum
proses yang diperlukan.
***available adalah jumlah sisa resource
system yang sedang tidak terpakai.
Berikut ini adalah contoh lagi
mengenai safe state dalam kaitannya dengan Banker’s Algorithm
untuk multiple resources. Anggap suatu sistem memiliki proses
dengan resource A, B, C, dan D. Mapping proses dan resource
tampak seperti tabel dibawah.
P1
|
P2
|
P3
|
Free
resources
|
Total
Resources
|
||||
current
|
max
|
current
|
max
|
current
|
max
|
|||
A
|
1
|
3
|
1
|
1
|
2
|
1
|
3
|
7
|
B
|
2
|
3
|
0
|
2
|
2
|
3
|
1
|
5
|
C
|
2
|
2
|
3
|
3
|
1
|
5
|
1
|
7
|
D
|
1
|
2
|
3
|
4
|
0
|
0
|
2
|
6
|
State dalam tabel diatas dianggap safe state jika semua
proses dengan resource yang diperlukan dapat tereksekusi. Sistem tidak
dapat mengetahui kapan suatu proses selesai eksekusi dan jumlah proses yang
diperlukan saat eksekusi, karena itu sistem akan mengasumsikan bahwa resources
yang diperlukan adalah maksimum, dengan asumsi proses segera mengembalikan resource
tersebut ketika eksekusinya telah selesai. Dengan asumsi maksimum ini, jika
ternyata proses tidak memerlukan resource pada jumlah maksimum, maka
justru akan memperingan kerja sistem
Tidak ada komentar:
Posting Komentar